Binarku tidak lagi seelok dulu
Sesudutan mataku meneteskan embun
Tak mengenal pagi, siang ataukah malam
Berembun dan menetes perlahan
Sesekali sesegukan menempa ebun yg menetes tanpa ada henti
Bukankah suatu bencana?
Semakin merasa tatapan ini kosong
Melalui limbah bersemah seperti sampah
Tanpa ruang gerak yg nyata
Disana ada mereka yg terus tertawa
Lelahku tiada henti untuk mencemooh diri
Sesudutan mataku meneteskan embun
Tak mengenal pagi, siang ataukah malam
Berembun dan menetes perlahan
Sesekali sesegukan menempa ebun yg menetes tanpa ada henti
Bukankah suatu bencana?
Semakin merasa tatapan ini kosong
Melalui limbah bersemah seperti sampah
Tanpa ruang gerak yg nyata
Disana ada mereka yg terus tertawa
Lelahku tiada henti untuk mencemooh diri