Kusulam lagi serpihan perca dua sasi lalu Bukan seperti kembang yang sengaja kau rontokkan kelopaknya kan?Yang hanya menghasilkan dua suku kata jawabnya
Sesekali mataku meremban
Seperti robeknya memanjang ke ulu hati, kususut lagi erat-erat membordir nalar Hanya karena ingin kita " Mengemban erat dengan perca ku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar