Senin, 16 November 2015

Jatuh cinta

Inikah cinta?
Tidak sampai akal logika kita
Dihati hanya ada berdua saja

Tak berhenti memikirkan
Setiap malam memimpikan
Selalu rindu ingin tersampaikan

Oh Tuhan...
Seperti apa rupa kita yg dimabuk cinta
Tanpa arak pikiran melayang
Bibir tersenyum tersipu malu
Memandang wajah dalam cengkrama
Disana ada aku dan kamu
Berdua kita akan mampu

Inginku

Aku disisi rembulan
Memandangimu dari kejauhan

Aku melempar hati dari ketinggian
Memanahimu dengan kasih sayang

Semuanya hangus, semuanya hancur
Atmosfermu tak bersahabat denganku.
Hingga apa lagi yg aku mampu?
Beritahu rahasia itu

Aku ingin kau bukakan pintu
Aku ingin aku dijamu
Aku ingin aku masuk
Kedalam hidupmu, kedalam hatimu
Satu tapak denganmu
Disisimu yang aku mau

Kenangan

Wewarnaan diseberang bernuansa pelangi
Menyisir bumi memandang tanpa kedip
Berhembus mewangi khas kembang yg mulai merekah, teramat indah tuk ditapaki

Kita pernah berada disana sayang...
Keberadaan kita adalah takdir
Kita tersesat di alam yg indah
Tak teringinkan tuk kembali
Jangan pernah ada akhir
Jangan!

Bukankah kita sudah berjanji tuk seiring
Bukankah tanpa lelah kita memuja hal ini
Bergenggaman tangan tanpa sekat
Kau anggap aku masadepan
Kau punya tujuan untuk kita bersama

Dimana kita akan menyimpan keindahan?
Bahkan kamera tak akan mampu dan tidak akan muat menampung betapa besar hati kita untuk saling memiliki
Hingga disaat aku tergelincir
Tergelincir cinta yg lain.
Kau masih meraihku

Hingga saatnya tiba, saat hari kebahagiaanmu yg aku berjanji akan ada disana
Aku telah disisi yang lain. Aku telah mencari kebahagiaanku sendiri

Secercah tinta menjadi saksi
Mungkin skrng sudah menjadi basi jika diungkap lagi
Sampai disetiap hujan datang membawa pesan
Disetiap terik selalu mengingatkan
Disetiap teduh membawa renungan
Disetiap hembusan angin menyodorkan
Dalam tatapan rembulan menggambarkan
Betapa indah, betapa indah...
Jangan kau lupa dan jangan kau lupa
Semua pesan bernada "kau punya kenangan"

Sabtu, 14 November 2015

Diluar kuasaku

Mencoba kusembunyikan rona wajah asmara
Hanya ku nyanyikan suara hati tak bersuara
membuai menggoda untukmu saja
Suara rasa yg kudamba-damba

Bolehkah kusimpan rasa cinta meski hanya terpendam dalam dada
Aku bukan Tuhan yang maha berkehendak
Aku tak mampu mengendalikan apa yang ku mau

 Ini cinta tanpa logika
Jika Tuhan mengijinkan
Ijinkan cinta ini terpendam rahasia

Tak ada ungkapan, tak akan bisa mencurahkan.
Puncak asmara kuluapkan dalam tawa juga airmata.

Cukup itu saja...
Namamu begitu indah terdengar

Suaramu mampu memahat hatiku hingga sangat indah
Mata dalam tatapanmu aku merasa terhanyut
Larut dalam hayal ingin selalu disampingmu.

Aku sungguh rindu
Sangat ingin bercumbu meski dalam lagu
Namun sepertinya logika ini menyentak keras
Segera aku ingin sembuh

Segera akhiri saja pertemuan yg hanya melenakanku
Segerakan ini seperti fatamorgana

Sehingga aku mampu ucapkan
Selamat tinggal fatamorgana
Selamat tinggal sesuatu yang tidak ada yang seolah ada.